Dengan hati yang terkunci untuk satu nama
Kupendam rasa ini dalam-dalam
Tak ingin terkuak isi hati sebenarnya
Terkadang aku berpikir
Untuk apa hati ini tertarik pada bayang
Yang nyatanya sulit tergapai
Sebatas angan, fatamorgana
Untuk apa
Aku berpijak di satu titik
Memandang bayangnya dari jauh
Yang sewaktu-waktu sirna jua
Untuk apa kuciptakan batas
Dengan tujuan agar rasa ini tiada berkembang
Meluas, tak terbatas cakrawala
Nyatanya hatinya tak tertebak
Untuk apa aku menunggu
Jika semesta tiada berpihak pada kita
Lebih baik salah satu mundur
Aku, atau kamu?
***
lg demen banget bikin-bikin begini, hehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar