Menatap angkasa bertabur bintang
Dengan hati terkunci pada satu nama
Tanpa alasan yang berarti
Wahai bintang dan rembulan
Apakah perasaan ini hanya sementara?
Satu nama yang belum pasti adanya
Tak pernah absen terbayang di angan
Bagai parasit menumpangi inangnya
Bagai bangunan dengan tiang penyangga
Bagai malam yang bertabur bintang
Perasaan ini terus menguatkan diriku
Perasaan ini terus menghantui
Merasuki setiap waktu tanpa henti
Oh, sekali lagi
Sampai kapankah ini bertahan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar