Pages

Minggu, 06 Januari 2019

a poem : [nggak penting]

kadang aku ingin tertawa
lucu saja melihat semua ini
kau anggap aku semu kah?
kau anggap aku tiada kah?

hidup ini asli

benar adanya, lho, kawan
berhentilah memandang layar sejenak
hidupmu jauh lebih berarti dari itu semua

kau punya keluarga, sayangi mereka

kau punya sahabat, berbagilah bersama mereka
kau punya teman, tertawalah bersama mereka
bahkan saat dalam kesendirian pun, nikmatilah itu

hidup ini cuma sementara

jika anganmu terus saja berpikir sebatas tentang
dia, dia, dia
lantas jadi apakah kau?

memang ada efek dari kau memikirkannya?

apakah dia masih mau juga memikirkanmu?
lantas, kenapa juga kau masih melakukannya?
bodoh sekali, nggak penting, bukan?


Kamis, 03 Januari 2019

Beyond Grateful ❣


Alhamdulillah!
Cuma itu yang bisa aku ucapin sekarang berkali-kali. Gimana enggak? Selama beberapa tahun vakum dari dunia tulis menulis, kesempatan itu akhirnya dateng lagi! Aku pernah menduga? Enggak sama sekali. 

Kenalin, namanya Squishy Sissy. Dia karya keempatku yang 2018 kemarin baru terbit, ditengah banyaknya ujian-ujian kelas 12, ahaha :(



Seperti yang aku bilang sebelumnya, aku emang enggak pernah nyangka akan dapet kesempatan nulis lagi. Aku berterima kasih banyak sama Tante Shinta Handini atas kesempatan dan kepercayaannya ke aku buat berkarya lagi. Ya, Tante Shinta ini penulis dan editor cerita anak. Kalau mau lebih akrabnya lagi, sih, Tante Shinta ini mama dari Muthia Fadhila Khairunnisa! Dia salah satu temen baikku dari zaman SD. Kami kenal dari KPCI, konferensi yang digelar pihak Mizan buat penulis-penulis cilik. Nah, kalian kalau masa kecilnya suka banget baca KKPK pasti enggak asing, deh, sama Thia ini! 

Okay, kembali ke topik awal. Singkat cerita, suatu hari di tengah capeknya aku sama seabrek latihan soal persiapan kuliah, ada direct message (DM) via instagram dari Tante Shinta. Aku saat itu jelas penasaran, dong. 
"Ada apa, nih, Tante Shinta tiba-tiba DM? Kok tumben?"
Ternyata oh ternyata, isinya itu tawaran menulis cerpen buat serial Diary Persahabatan dari Muffin Graphics! Nah, Tante Shinta ini bilang kalau ternyata alumni penulis KKPK memang berkesempatan buat ikut ngeramein serial ini. Hari itu aku bener-bener seneng. Rasa jenuh dan capekku kayak.. Seketika menguap. Aku betul-betul udah lama enggak nulis. Terakhir aku berkesempatan nulis itu kayaknya pas SMP buat serial Minmie dari KKPK. Selanjutnya selama SMA aku sama sekali belum pernah nyentuh lagi dunia tulis menulis (kecuali menulis buat tugas, ya, hm itu beda cerita ^___^). 

Langsung lah tanpa pertimbangan apa-apa lagi ku-iya-in tawaran itu. Hari itu aku bener-bener bersyukur banget dan aku langsung coba nulis cerita sebisaku. Ya, mau gimana lagi? Maklum, udah lama enggak nulis, hihi.
Setelah beberapa bulan nunggu, akhirnya ada paket dateng. Di amplopnya ada logo Muffin Graphics selaku penerbit. Langsung aja aku tahu kalau itu memang yang udah kutunggu-tunggu. Ternyata gimana, pemirsa? Tebakanku bener! Rasanya campur aduk pas lihat ada namaku terpampang di cover buku. Gemeter, seneng, terharu itu kayak .. Campur aduk jadi satu. Aku bahkan sempat bikin video unboxing-nya, lho. Bisa dicek ya temen-temen, klik disini! 



Asli, aku ngerasa tua aja gitu untuk nulis di serial anak-anak, hahaha. Iya, betul. Diary Persahabatan ini adalah kumpulan cerpen yang cocok banget dibaca anak-anak. Seperti namanya, semua cerita yang dikemas disini pasti seputar persahabatan. Entah itu pertengkaran, lucu-lucuan, sedih, dan lain sebagainya. Diary Persahabatan ini juga udah ngeluarin banyak judul, lho! Kebetulan untuk bukuku ini judulnya Squishy Sissy, diambil dari cerpen karangan Thia. Squishy Sissy ini ditulis oleh empat orang yaitu aku, Thia, Wanda Amyra Mayshara, dan Balkis Shafira. Nah, sekali lagi, coba cek koleksi buku KKPK-nya. Pasti enggak asing sama nama-nama yang kusebut tadi. 

Eh, atau mungkin ternyata pernah koleksi buku aku? Wah, alhamdulillah ^_^

Dikarenakan ada empat penulis, tentunya ada empat cerpen! Oh iya,  untuk cerpenku sendiri ini judulnya Harmoni Persahabatan. 

Selain Squishy Sissy, masih ada serial lain yang nggak kalah seru, lho, dari Diary Persahabatan! Kedepannya juga akan ada judul-judul lain yang bakal meramaikan dunia tulis menulis. Jangan lupa beli dan lengkapi serial Diary Persahabatan dari Muffin Graphics ini, ya! Selain serial Diary Persahabatan, ada juga serial lain yang nggak kalah seru dari Muffin Graphics! Salah satunya komik serial Ghost School Days. Masih banyak, deh, serial lainnya! Jangan lupa dibuat check list buku-bukunya ya, biar lengkap! Buat lihat ada serial apa saja, klik web dibawah, ya!

muffingraphics.com

Ah iya, dari kesempatan menulis yang udah Allah SWT kasih lewat Tante Shinta ini, aku jadi makin semangat. Waduh, semangat buat apa? Tentunya untuk lebih produktif menulis lagi. Doain, ya, semoga kedepannya aku bisa menghasilkan karya-karya lainnya lagi. Ah, iya, satu hal lagi. 

Jangan pernah sia-siain masa muda kalian, ya, temen-temen! Yuk, buat yang masih dibawah 12 tahun, coba mulai kirim tulisan kalian ke KKPK. Aku enggak bohong, akan ada kepuasan dan kesenangan tersendiri pas tahu bukumu ada di salah satu rak Gramedia. Nggak pernah ada kata terlambat buat memulai, kok! Selamat berkarya dan semangat terus, ya, semua! ❤

Minggu, 09 April 2017

Serba Serbi NMGBC 2017

NMGBC 2017? 
Apa itu?

Mungkin diantara kalian yang membaca blog ini ada yang sudah familiar dengan ini. Atau bahkan mungkin belum ya?
Kalo gitu, perkenalan aja dulu, deh! Eits, bukan aku nya yang perkenalan. Tapi, perkenalan sama acaranya!
NMGBC adalah singkatan dari National Medical & General Biology Competition. Nah, dari artinya sendiri pasti kalian sudah menafsirkan. Yap, ini adalah olimpiade cabang Biologi yang diselenggarakan oleh AMSA-UI. Selain Biologi Umum, ada pula Biologi Kedokteran yang dilombakan disini. Wih, kurang asik apa coba?
Jujur, aku masih tabu sama materi kedokteran yang diujikan. Silabusnya emang banyak. Tapi overall, sebenernya belajar materi-materinya itu ternyata seru! Sama kaya pelajaran Biologi di sekolah, tapi lebih difokuskan ke organ-organ, patologi, dan sebagainya. Untuk poin yang ini, jujur aku kurang persiapan. Mau bilang pasrah juga gak enak bahasanya. Gamau juga pasrah atau nyerah tapi. GIMANA DONGG..

Tapi realitanya gitu.

NMGBC 2017 dilaksanakan 3 hari. Jumat-Minggu, 7-9 April 2017. Tema tahun ini itu Reproduction. Jadi, mulai dari seminar, dekorasinya juga berhubungan dengan tema pastinya. Aku gak dateng di hari pertama; yaitu technical meeting. Soalnya itu sore, dan kebetulan lagi jam pulang kantor. Plus, rumahku gak deket juga dari sana. Jadi, aku memutuskan untuk gak dateng.

Aku mulai datang saat hari-h perlombaannya. Sabtu, 8 April. Lokasinya di Gedung Rumpun Ilmu Kesehatan UI. Pertamanya, kita diminta registrasi ulang, plus ada pembagian nametag. Dari SMA Labschool Kebayoran, aku bareng sama 2 temenku; Frizka dan Hani. Oh, ada snack box juga, dong pastinya! Setelah itu, kita diarahkan ke ruang auditoriumnya. Ada pembukaan, teknis kegiatannya bagaimana juga dijelaskan. Barulah setiap kelompok diarahkan LO masing-masing untuk ke ruang ujian. Aku ada di kelompok E4. Frizka dan Hani di kelompok D.

Pertama, yang diujikan itu Biologi Kedokteran. Ini paper-base test alias kaya ulangan-ulangan biasanya. Ada lembar soal, ada lembar jawaban. Setelah selesai tes yang kedokteran, kita pindah ke ruang lainnya. Lebih tepatnya ke lab komputer! Kenapa, tuh, kok, ke lab komputer? Nahh, karena, model tesnya adalah CBT. Alias emang pake komputer.

Setelah semua rangkaian tes selesai, kita makan siang! Cerita tentang makan siang di skip aja, ya. Ya intinya disini aku duduk, ngunyah, nelen, minum. Gitu aja, kok. Hehe. Nyebelin gak?

Oke, lanjut. Rangkaian acara berlanjut ke...

SEMINAR DAN TALKSHOW!

Kita diarahkan lagi ke ruang auditorium. Seminarnya tentang seputar penyakit seks menular. Sangat amat membantu dan nambah wawasan. Ditambah lagi, ada talkshow seputar FK UI oleh kakak-kakaknya. Di sesi ini, aku bener-bener termotivasi banget. Yang awalnya ngantuk dan capek abis ngerjain soal, langsung melek. Lebay gak, sih? Tapi ini kenyataan. Karena, abis ngedenger cerita kakak-kakaknya, jadi makin semangat!

buat apa nih semangatnya?

Buat masuk FK! Hehe

Oke, selanjutnya ada sesi..

BIKIN POSTER!

Yap, jadi per kelompok diminta bikin poster. Nahh, nantinya poster itu akan dipresentasiin di depan kelas. Tiap kelompok dapet penyakit seputar reproduksi yang berbeda-beda. Ada sifilis, gonorrheae, clamydomonas, HIV, dan masih banyaak, deh! Kebetulan kelompok aku, 3, dapet materi HIV. Senangnya!

Okey, lanjut ke hari berikutnya. Minggu, 9 April. Sedihnya, aku gak lolos buat ke babak semifinal NMGBC 2017. Yang lolos ke babak semifinal ada 60 orang. Dengan kata lain, 60 peringkat teratas. Sedih, beneran deh. Tapi, ya, mau gimana lagi. Akunya emang kurang persiapan, jadi..

mencoba menerima kenyataan aja deh.
nyoba lagi entar. :')

EITS. Tapi, buat yang gak lolos semifinal, justru diajak keliling kompleks UI naik bikun! Alias bis kuning. Terus, kita juga foto, deh, di depan gedung RIK.


hayo tebak aku yang mana

Masih sedih.

Gaboong.

Eh, gak jadi sedihnya, deng. Soalnya, ternyata, rangkaian kegiatannya belum selesai! Kita diarahkan ke medical skill lab.

INI DIAA BAGIAN YANG DARITADI PENGEN AKU CERITAIN!!

Disini, aku bener-bener terhibur dan seneng banget! Di sesi ini, kita diajarin banyak hal. Cara menggunakan alat tensi (sfigmomanometer), basic life support, juga ke laboratorium patologi dan anatomi! Kalo ditanya paling suka yang mana, aku paling suka bagian pas diajarin cara menggunakan alat tensi. Maaf ya, kayanya emang norak....

TAPI SERU BANGET! Soalnya berasa jadi dokter beneran, hehehe..


ini lagi praktek mengukur tensi temen sendiri! Nama temenku ini Sausan, aku baru kenal dia di NMGBC

Overall, kesimpulan, penutupnya..

NMGBC 2017 seru banget! Aku belajar banyak, dapet temen baru. Dan poin pentingnya, aku makin termotivasi juga setelah ikut acara ini! Gak tahu juga. Tapi, alhamdulillah aku makin mantap buat milih FK sebagai jurusan pilihan abis SMA ini. Karena jujur aja, sebelumnya masih bercabang-cabang pengen masuk jurusan ini, itu. Bahkan sempet mikir mau lintas jurusan gitu..

loh, dia jadi curhat.

Buat siapapun yang baca, mohon doanya ya, temen-temen! Sukses buat kita semua! 😄 Aammiin..

Oiya, buat kata penutupnya, ada jargon dari NMGBC, nih!

NMGBC 2017?
Life starts here!


Jumat, 24 Maret 2017

a poem : [menafsirkan]

cinta,
di setiap jenjang pendidikan selama beberapa tahun ini, penafsiran cintaku selalu berbeda-beda,
ketika aku berpaling ke belakang, rupanya beginilah caraku mengartikan cinta,

di sd, aku belajar bahwa cinta tidak sebercanda dan semudah itu,
cinta juga bukan merupakan ukuran kuantitas,
namun cinta dibuktikan dengan kualitas,
karena itulah kau tidak dapat menyamakan cinta dengan nilai rapor, kawan,
dia tiada dapat dilihat, namun terasa adanya.

di smp, aku belajar bahwa cinta bukanlah sebatas diam,
dan berharap seseorang akan datang padamu,
kau butuh usaha, bergerak, dan berjuang untuk sesuatu yang kau inginkan,
tiada bisa kau hanya duduk dan sibuk merangkai kisah dalam angan,
sehingga kata orang, kau akan sulit membedakan mana simpul nyata dan mana simpul dusta,
dan pada akhirnya kau akan menyalahkan dirinya karena tiada pernah berpaling untukmu,
nyatanya memang tidak pernah, bukan? 
semua hanyalah terpaan angin semata.

di sma ini, aku belajar bahwa cinta butuh proses,
tiadalah yang serba mudah dan cepat di dunia ini,
yang spesial akan kalah dengan yang selalu ada, begitulah mereka berucap,
kau tiada pernah bisa berharap untuk cinta yang lama,
jika proses nya semudah itu,
kawan, 
dunia ini punya hukum alamnya sendiri,
sama hal nya dengan teori eksak,
setiap aksi, akan ada reaksi, begitulah mereka berujar.

beberapa tahun ini aku belajar banyak tafsiran tentang cinta,
entah beberapa tahun lagi perbedaan apalagi yang muncul akan penafsiranku?
atau, mungkinkah pada akhirnya nanti aku dapat menarik kesimpulan?
selama diri ini masih tegak berdiri,
kesimpulan dari arti cinta itu sendiri?
jika sekarang kepala ini mendongak ke langit rembulan,
hati, serta merta logika turut berputar,
aku seakan dapat menarik kesimpulannya sekarang juga,

kawan dengarlah,
selama hati ini tulus bekerja,
selama santun tutur kata kau ucap,
selama tangan ini tak pernah berhenti berdoa,
percayalah,
entah kau akan menemukan atau ditemukan oleh cintamu di kemudian,
hari ini, esok, lusa, dan seterusnya,
kau pasti dikaruniai kesabaran dalam pencarian ini 

Jumat, 03 Februari 2017

a poem : [pesan untukmu]

entahlah mengapa gundah gelisah,
setelah kurenungi,
tinggi sekali hati ini,
besar sekali kepala ini

padahal nyatanya kita ini sama2 manusia,
di mataNya, 
tiadalah yang membedakan,
melainkan amalannya,

utk apalah mulut ini bersaksi,
tiap kata yg keluar intensinya utk melambung tinggi,
ekspektasi diri ini ingin melampaui,
oleh kata-kata yg terlontar dari mulut lain,

tidak, 
semua tidaklah benar,
kau tak harus mendongakkan kepala semata untuk disegani,
kau tak harus singgah di tempat yg lebih tinggi semata untuk dihormati

kau, kami, semua, hanyalah manusia
tempatnya salah, lupa, dan khilaf,
sudahlah, 
tiada perlu membeda-bedakan,

bahkan mentari pun tak merasa dirinya yang terhebat
masih ada sang rembulan di malam hari,
yang tugasnya sama-sama menerangi peradaban,
berkacalah pada mentari dan rembulan,

bisakah kau melakukannya?

Jumat, 27 Januari 2017

fisheye-survivor

Mata ikan.

Dua kata yang dulu aku enggak tau maknanya. Nng, tau, sih. Cuma, penafsiranku beda dengan kebenarannya. Aku pikir, mata ikan itu sama dengan fish-eye. Lensa yang sempat ngehits sekitar tahun 2014 kalau aku enggak salah. Lensanya itu bisa menghasilkan foto wide-angle. Jadi, bisa muat lebih banyak orang!

Nah, mata ikan yang dimaksud dalam konteks ini bukan lensa itu. Ternyata, maksudnya adalah tonjolan yang umumnya tumbuh di kaki. Mirip kapalan kalau kalian tahu. Tapi yang membuatnya beda,

tonjolan ini sakitnya bukan kepalang kalo kesenggol.

Aku bisa dibilang salah satu fisheye survivor, HAHAHA. Tau, ah. Bikin julukan sendiri gapapa, kan? 

Ya, soalnya, aku udah operasi mata ikan ini berkali-kali (to be exact, 2 kali). Dan bagian horornya apa?

Mata ikannya tumbuh lagi.

Bahkan nambah satu. Selalu tumbuh 1 mata ikan lagi di telapak kakiku setelah operasi terlaksana. Kalau diibaratkan, seperti mati satu, tumbuh seribu. Lebay? Emang.

•••

Semua berawal dari rasa penasaranku akan mata ikan. Singkat cerita, di kelasku ada yang sampai absen masuk sekolah gara-gara operasi mata ikan. As I've said before, aku sama sekali enggak pernah kepikiran kalau mata ikan itu mirip kapalan. Yang ada di otakku, ya, lensa itu. Yang bener aja, sih. Masa, lensa nongol di kaki?

And then, temen kelasku, -yang enggak perlu kusebut namanya ini- masuk ke kelas dengan sandal crocs. Plus, kakinya dibalut perban. Aku heran. Penasaran setengah idup. Apa, sih, mata ikan itu? Dan, sakit enggak sih?

Jawaban dari dia; ya, menyakitkan. HAHAA. Enggak tahu juga, sih, dia jawab apa waktu itu. Tapi yang jelas, dia menuturkan kalau mata ikan itu sakit. Dan aku sebagai siswi SMP saat itu cuma manggut-manggut sok ngerti. Saking penasarannya, aku sampai ngesearch di google penampakan mata ikan itu gimana.

Yap. Mata ikan itu emang bentuknya kaya matanya ikan.

Kalo di kaki, akan terlihat ada tonjolan. Di tengah tonjolan itu seperti ada titik kecil, dan jika kena sorot lampu senter, tampak warna kekuning-kuningan. Dari informasi yang aku dapat, mata ikan ini adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh virus. Hmm.. Kalau aku enggak salah, nama virusnya HPV (Human Papilloma Virus). Penyebab lainnya yaitu karena tekanan pada sepatu, atau bahkan bisa juga karena faktor kebersihan kaki.

Aku adalah fisheye-survivor

Jelek bahasanya, ya? Iya aku tau

Tapi perlu kalian ketahui, aku semacam mendapat berkah saat Subuh dini hari. Singkat cerita ketika di Surabaya, aku diajak oleh nenekku untuk sholat Subuh di masjid. Aku pun mengiyakan. Selepas dari masjid, ada kerabat nenekku yang heran melihat caraku berjalan. 

Tertatih-tatih. Kalian harus tau betapa sulitnya aku untuk menapakkan kaki kananku keseluruhannya. Aku pun terpaksa berjinjit, atau kadang memiringkan telapak kaki. Ya, supaya tidak kena mata ikannya. Hasilnya ya, kakinya pincang.

Kemudian aku pun terang-terangan bercerita soal mata ikanku ini. Nah, kerabat nenekku itupun langsung memberiku sebuah jawaban. Jawaban yang akhirnya mengubah hidupku.

Ralat, maksudnya kakiku.

Sebuah jawaban yang tidak perlu membuatku menjerit tatkala kaki ini dibius. Sebuah jawaban yang pastinya mengakhiri hidup si mata ikan.

"Kamu tau buah mengkudu? Minta aja di rumah-rumah yang deket kali. Nah, itu kamu bakar mengkudunya, terus kamu injek. Pastiin kamu injek pas di bagian yang ada mata ikannya. Rutin. 2 kali sehari insya allah sembuh."

Hei, aku baru tau ada metode penyembuhan seperti itu.

Nenekku ini bisa dibilang gercep. Siangnya aku dikejutkan dengan sekantung plastik hitam isi buah mengkudu. Mengkudunya ditusukkan ke garpu, dibakar, kemudian diletakkan di atas sehelai koran, kemudian kaki ini menginjak dan.....

"AUW!"

Perih. Aku enggak bohong kalo rasanya perih. Sensasi nylekitnya itu campuran antara sakitnya mata ikan, berpadu dengan kulit yang perih karena serasa di bakar. Aku injak mengkudu itu hingga akhirnya tidak berbentuk lagi, alias blenyek. Oh, dan perlu diketahui, bau buah ini menyengat dan enggak enak.

Sudah, tinggal dibuang!

Aku rutin melakukan terapi mengkudu itu hingga akhirnya selama kurang lebih sebulan...

Hei, kaki ini enggak sakit lagi kalo jalan!

Alhamdulillah. Sekali lagi, aku menganggapnya sebagai berkah sholat Subuh. Alhamdulillah aku enggak perlu operasi mata ikan untuk yang ketiga kalinya. Cukup dua kali aja. Dan untuk informasi, kalau operasi mata ikan itu belum tentu hilang total. Bisa saja kalau sang dokternya mengeruk mata ikannya enggak dalam, muncul lagi. Ya, seperti kasusku ini! Sedangkan kalau menggunakan terapi mengkudu, si mata ikan seperti seolah-olah dibakar.

Sekali lagi untuk kalimat absurd ini ; aku fisheye-survivor.

*footnote :
ini dia penampakan buah mengkudu tersebut! nama lainnya buah pace

Sabtu, 21 Januari 2017

a poem : [note to myself]

aku ingin,
selama ini kata itulah yang terus terucap,
tapi tatkala otak ini berpikir dua kali,
apakah semua yang kuinginkan itu diperlukan?

kadang banyak hal di dunia ini yang tidak dimengerti,
hal yang terjadi di luar dugaan,
tanpa dugaan bahkan tanpa diinginkan,
ia bebas datang

sama halnya seperti yang kuinginkan,
apa yang kita mau ternyata belum tentu yang terbaik,
jangan kepala batu,
Allah SWT selalu tau yang terbaik buat hambaNya

berkacalah pada air mengalir,
ia begitu saja mengalir tanpa pernah melawan arus,
dan ketika saatnya angin menerjang,
menjelmalah dia menjadi ombak tanpa ia mau

percayalah kawanku,
kejutan itu indah,
tunggulah saja dan bersabarlah,
intinya semua akan indah pada waktunya

•••

21 januari 2017, 23.28 
 
Designed by Beautifully Chaotic