Pages

Jumat, 03 Februari 2017

a poem : [pesan untukmu]

entahlah mengapa gundah gelisah,
setelah kurenungi,
tinggi sekali hati ini,
besar sekali kepala ini

padahal nyatanya kita ini sama2 manusia,
di mataNya, 
tiadalah yang membedakan,
melainkan amalannya,

utk apalah mulut ini bersaksi,
tiap kata yg keluar intensinya utk melambung tinggi,
ekspektasi diri ini ingin melampaui,
oleh kata-kata yg terlontar dari mulut lain,

tidak, 
semua tidaklah benar,
kau tak harus mendongakkan kepala semata untuk disegani,
kau tak harus singgah di tempat yg lebih tinggi semata untuk dihormati

kau, kami, semua, hanyalah manusia
tempatnya salah, lupa, dan khilaf,
sudahlah, 
tiada perlu membeda-bedakan,

bahkan mentari pun tak merasa dirinya yang terhebat
masih ada sang rembulan di malam hari,
yang tugasnya sama-sama menerangi peradaban,
berkacalah pada mentari dan rembulan,

bisakah kau melakukannya?

Share with the world:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Designed by Beautifully Chaotic