Pages

Minggu, 25 Desember 2016

a poem : [tunggulah]

detik ini, aku sadar bahwa,
belajar tidak hanya dari buku
kita dapat mempelajari arti kehidupan
selama jam berdenting, napas berembus

untuk cinta,
aku belajar bahwa semua butuh proses,
tiadalah semua yang serba mudah,
butuh tetesan air mata di setiap perjuangannya

ikhlaskan batinmu, kawan
agaknya itulah kalimat yang tepat,
kuatkan dirimu, kawan
agaknya itulah yang harus kau lakukan

jangan sampai diri ini nelangsa
tiap detik
yang terlintas di benak sebatas
dia, dia, dia

dan lagipula,
akalmu masih dibutuhkan untuk menerawang jauh,
tanganmu masih dapat diulurkan untuk yang lain,
kakimu masih bisa melangkah lebih jauh

untuk apa
jika semesta tiada berpihak padamu dan dia,
kau memikirkannya?
hidup ini semudah air mengalir, kawan

hari ini, esok, dan seterusnya
jika memang ditakdirkan tiada sekat diantara kalian,
tunggulah,
hanya tunggulah
Share with the world:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Designed by Beautifully Chaotic